Pengetahuan perizinan perusahaan berbasis risiko perlu diketahui para calon pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ataupun perusahaan besar. Secara garis besar izin ini mensyaratkan tingkat risiko kegiatan usahanya.
Apa yang dimaksud dengan perizinan berusaha berbasis risiko? Artikel ini membahas apa itu perizinan berusaha berbasis risiko dan manfaat yang ditawarkan. Kemudian menjelaskan apa saja contoh perizinan berusaha berbasis risiko dan langkah-langkah memperoleh izinnya.
Apa itu Perizinan Berusaha Berbasis Risiko?
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021, menyebutkan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah suatu perizinan berusaha yang dijalankan sesuai tingkat risiko kegiatan. Jika berbicara mengenai izin perusahaan, berarti risiko dinilai berdasarkan berbagai aspek yang dimiliki perusahaan tersebut.
Penjabaran di atas mampu menjelaskan bahwa PBBR juga mempunyai sejumlah aspek utama yang membedakan dengan izin lain. Tepatnya risiko dianalisis dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam berkegiatan.
Takaran ini ditentukan sesuai konsep Risiko Maksimum, sebagaimana dikutip dari Legal.org. Analisis yang telah dilakukan nantinya bisa menunjukkan berbagai macam risiko yang berpotensi dihadapi oleh perusahaan.
Adapun pembagian jenis Perizinan perusahaan berbasis risiko terdiri dari tiga macam. Di antaranya terdapat perizinan kategori Risiko Rendah, Risiko Menengah Rendah, Risiko Menengah Tinggi, dan Risiko Tinggi.
Manfaat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Apa manfaat perizinan berusaha berbasis risiko? Untuk memantau keuntungan perizinan perusahaan berbasis risiko, kita dapat mencari tujuannya terlebih dahulu. PBBR mempunyai tujuan utama sebagai peningkat ekosistem investasi serta kegiatan usaha melalui penerbitan yang sederhana.
Perizinan yang didasarkan pada prinsip sederhana ini mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan perizinan secara efektif. Kemudian juga menjadikan izin lebih efisien karena waktunya cepat.
Bukan hanya itu, manfaat lain dari Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah mengurangi birokrasi. Dengan adanya pengurangan pihak yang terlibat dalam proses mendapatkan izin langkahnya jadi lebih cepat.
Adapun manfaat terakhir berlaku untuk peningkatan fokus terhadap kepatuhan usaha-usaha berisiko tinggi. Berbagai perusahaan yang memperoleh izin usaha risiko tinggi wajib melewati izin Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Contoh Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Apa saja contoh perizinan berusaha berbasis risiko? Anda bisa melihat contohnya dari Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Standar (SS), hingga Izin yang disetujui oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah, seperti dikutip laman DPMPTSP Bantul.
Di dalam sektor kesehatan misalnya, terdapat contoh konkret NIB yang dimiliki oleh masing-masing rumah sakit. Seandainya terdapat cabang rumah sakit dengan nama yang sama, NIB yang ada tetaplah satu.
Kemudian sektor konstruksi diizinkan berjalan berdasarkan Izin Usaha Jasa Konstruksi. Contoh konkret dapat dilihat dari Izin Usaha Konstruksi PT LSP Ataknas Profesional Konstruksi yang diterbitkan 2021 silam, dikutip dari laman resmi perusahaannya.
Adapun izin usaha sektor industri berdasarkan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dapat dipantau melalui perizinan perusahaan industri tertentu. Izin Usaha Kosmetik Akar Jawi misalnya, dapat dilihat contohnya melalui tautan ini.
Langkah-Langkah Memperoleh Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Bagaimana langkah-langkah mempersiapkan perizinan berusaha berbasis risiko? Berikut urutan untuk mempersiapkan dan mengajukan perizinan berusaha berbasis risiko mulai dari awal sampai penerbitannya.
1. Registrasi
Pendaftaran perizinan berusaha berbasis Risiko pertama-tama diakses menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sebagaimana dikutip dari mekanisme keluaran ESDM. Sementara perusahaan menggunakan nomor pengesahan dan dasar hukum pembentukan.
Adapun registrasi dilakukan melalui sistem OSS RBA, berikut tahapannya.
Masuk ke https://oss.go.id/;
Klik menu “Daftar”;
Pilih skala usaha, jenis pelaku usaha, dan lengkapi formulir pendaftarannya;
Lakukan verifikasi data memakai nomor WhatsApp atau email;
Masukkan kode verifikasi;
Melengkapi data yang diminta sistem, misal nama perusahaan, NPWP, Nomor SK Pengesahan Terakhir, dan nomor telepon perusahaan;
Centang pernyataan terakhir.
2. Analisis Risiko
Pada tahapan ini, sistem akan menilai tingkatan risiko perusahaan sesuai jenis sektor yang dipilih ketika mendaftar. Oleh sebab itu, Anda hanya perlu menunggu konfirmasi sistem terkait ditolak, ditangguhkan, atau diterimanya pengajuan.
3. Penerbitan
Penerbitan perizinan berusaha berbasis risiko akan diterbitkan setelah analisis risiko selesai. Perusahaan dengan risiko rendah akan diberi NIB, risiko menengah rendah atau tinggi diberikan NIB dan Sertifikat Standar, serta risiko tinggi ditambahkan izin pemerintah.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa perizinan perusahaan berbasis risiko merupakan izin usaha yang ditetapkan sesuai risikonya masing-masing. Manfaat perizinan jenis ini adalah bisa dibuat dengan waktu yang cepat, efisien, dan efektif.
Adapun pembuatan perizinan perusahaan berbasis risiko dilakukan secara online melalui laman resmi OSS RBA. Setelah memasukkan berbagai identitas perusahaan beserta dokumen-dokumen terkait, analisis risiko akan dilakukan.
Perlu diketahui dalam pengajuan terdapat dasar hukum yang wajib disertakan oleh perusahaan agar bisa diterima. Oleh sebab itu, Anda bisa melibatkan ahli hukum yang memang sudah profesional menangani izin.
Penerbitan menyusul dilakukan oleh pihak penerbit izin, ditentukan sesuai status risiko masing-masing perusahaan. Agar secara lancar bisa membuat surat izin berusaha berdasarkan risiko, Anda bisa menggunakan jasa ahli hukum terkait.
Hukumku menyediakan layanan perizinan usaha, khususnya bagi mereka yang kurang mengerti terkait prosedurnya. Anda bisa terhubung dengan berbagai ahli berpengalaman dan menemukan solusi terbaik soal perizinan.
Ayo segera download aplikasi Hukumku untuk bisa mendapatkan izin usaha berbasis risiko!
Comments