top of page
Gambar penulisHukumkuAdminMA

Waspadai Penipuan Bea Cukai: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya


Temukan cara untuk menghindari dan mengatasi penipuan Bea Cukai, serta jenis-jenis penipuan yang umum terjadi

Bea Cukai, sebagai lembaga pemerintah yang bertugas sebagai pengumpul pendapatan negara dan pelindung masyarakat dari masuknya barang-barang terlarang atau terbatas, sering dimanfaatkan oleh penipu untuk menipu masyarakat yang kurang berpengalaman tentang peraturan kepabeanan. Biasanya, penipuan yang mengaku sebagai Bea Cukai atau stafnya dilakukan melalui transaksi online atau pengiriman barang.


Tentunya banyak informasi yang harus anda ketahui agar nantinya anda tidak terjerat pada penipuan bermodus bea cukai. Berikut dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penipuan bea cukai beserta jenis-jenis dan cara mengatasinya.


Jenis-jenis Penipuan Atas Nama Bea Cukai


Terdapat banyak modus dan jenis-jenis penipuan yang mengatasnamakan bea cukai. berikut ini adalah jenis-jenisnya:


1. Jual beli online barang kiriman dalam negeri


Para pelaku menjual barang-barang yang disebut-sebut sebagai sitaan Bea Cukai, barang ilegal dari pasar gelap, dan barang tanpa pajak di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram dengan harga yang sangat rendah, di bawah harga pasar. 


Setelah korban melakukan transfer uang, orang yang tidak bertanggung jawab lainnya menghubungi korban, mengaku sebagai petugas Bea Cukai, dan menginformasikan bahwa barang yang dibeli adalah ilegal (tanpa PPN) serta meminta korban untuk mentransfer uang lagi ke rekening mereka. Sebagian besar kasus ini disertai dengan ancaman, seperti penangkapan oleh polisi, penjara, atau denda besar, sebagai bentuk tekanan agar korban segera mentransfer uang tambahan.


2. Lelang palsu


Pelaku menawarkan lelang barang sitaan Bea Cukai melalui beberapa saluran seperti media sosial, whatsapp group, atau SMS berantai dengan dalih lelang tertutup tapi resmi kemudian calon korban diminta untuk transfer uang ke rekening pribadi yang disamarkan menjadi rekening bendahara lelang.


3. Kiriman dari Luar Negeri


Pelaku umumnya memulai pendekatan dengan calon korban melalui media sosial. Setelah membangun kedekatan yang cukup lama, mereka menjanjikan untuk mengirimkan paket berisi barang-barang seperti ponsel, tas, emas, dan item berharga lainnya, termasuk uang. Namun, setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai menghubungi korban dan menyatakan bahwa paket tersebut ditahan karena nilainya melebihi batas pembebasan.


Korban kemudian diminta untuk mentransfer sejumlah uang agar paket bisa dilepaskan dan diteruskan ke penerima. Modus operandi ini sering kali sangat merugikan korban, karena mereka telah mempercayai pelaku, terutama jika motifnya adalah hubungan asmara.


4. Teman ditahan karena membawa uang melebihi nomimal yang diperbolehkan


Modus yang Anda jelaskan ini serupa dengan modus pengiriman kiriman dari luar negeri, namun dengan perbedaan bahwa pelaku berpura-pura ingin mengunjungi Indonesia. Setelah mengaku tiba di Indonesia, pelaku kemudian menghubungi korban untuk mengabarkan bahwa dirinya ditahan karena membawa uang dalam jumlah besar, dan meminta korban mentransfer uang agar bisa dibebaskan. 


Untuk menambah situasi semakin keruh, pelaku mengklaim bahwa dia sedang disekap di ruangan tertutup, sehingga tidak bisa berkomunikasi, dan bahwa petugas telah menyita semua barang pribadinya. Modus ini sangat merugikan korban karena memanfaatkan rasa simpati dan kekalutan mereka.


Cara Mengidentifikasi Penipuan Atas Nama Bea Cukai


Berikut ini adalah cara-cara untuk mengidentifikasi dan memverifikasi apakah suatu hal yang anda alami penipuan yang mengatasnamakan bea cukai atau bukan.


  • Kenali rekening yang digunakan oleh pelaku. Jika anda diminta untuk mentransfer uang ke rekening atas nama pribadi maka dapat dipastikan itu adalah penipuan. Karena Bea masuk dan pajak dalam rangka impor dibayarkan langsung ke rekening penerimaan negara yang ditagih dengan Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP).



  • apabila dihubungi oknum yang mengaku petugas Bea dan Cukai, jangan ragu untuk menghubungi kontak kantor Bea Cukai terdekat atau Bea dan Cukai Indonesia di facebook beacukaiRI, twitter @beacukaiRI, Instagram @BeaCukaiRI, atau contact center 1500225.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Penipuan Bea Cukai?


Terdapat beberapa tahapan yang harus anda lakukan jika terkena penipuan bea cukai. Pertama, jangan langsung transfer ke rekening yang diinfokan oknum penipu. Semua pungutan Bea dan Cukai pasti mempunyai jangka waktu sebelum jatuh tempo. 


lalu. anda juga dapat melakukan pengecekan rekening yang diinfokan oknum penipu secara mandiri melalui laman https://cekrekening.id. Situs resmi dari Kemenkominfo ini akan menampilkan informasi nama pemilik rekening, status verifikasi, dan jika terindikasi telah melakukan penipuan, situs ini juga akan menampilkan jumlah pelaporan yang telah dilakukan,"


Selanjutnya, konfirmasikan kebenaran informasi ke Bea Cukai, bisa melalui contact center bravo Bea Cukai via telepon 1500225, live chat noni bravo Bea Cukai, atau media sosial @bravobeacukai. Sementara itu, untuk melakukan penelusuran mandiri terhadap barang kiriman, masyarakat dapat mengakses https://www.beacukai.go.id/barangkiriman.


terakhir, Lapor ke polisi dan jangan lupa meminta surat laporan Kepolisian. Juga, melapor kepada bank rekening pelaku untuk meminta pemblokiran rekening dengan berbekal laporan kepolisian


Anda juga dapat melakukan konsultasi hukum secara online lewat aplikasi Hukumku. Download aplikasi hukumku dan konsultasi bersama mitra advokat kami.


Comments


bottom of page