• Artikel
  • Topik Hukum
    • Perusahaan & Bisnis
    • Pertanahan & Properti
    • Keluarga
    • HAKI
    • Pidana
    • Perdata
  • Tentang Kami
Membaca Peran Asas Non-Retroaktif dalam Pembelaan Klien
Konsultasi
Font ResizerAa
  • Bisnis
  • Perusahaan
  • Keluarga
  • Pidana
  • Perdata
  • Pertanahan
Search
  • Blog
  • Tentang Kami
  • Kontak
Ikuti Kami
  • Konsultasi Hukum
  • Legal HeroBaru
  • Toko Hukum
  • Hukumku Bisnis
  • Gabung Jadi Mitra
Copyright © 2025 PT. Teknologi Legal Bersama
General

Peran Asas Non-Retroaktif dalam Pembelaan Klien

Septiani Arum Hanifah
By Septiani Arum Hanifah
Terakhir Diperbarui September 16, 2025
4 Menit Baca
asas non retroaktif
Bagikan

Dalam praktik hukum pidana, asas non-retroaktif merupakan suatu fondasi dalam menjaga keadilan di Indonesia. Pasalnya, asas ini mampu memberikan perlindungan hukum bagi setiap orang agar tidak dikenakan aturan baru atas perbuatan yang dilakukan di masa lalu.

Artikel ini membahas peran asas non-retroaktif dalam pembelaan klien, termasuk bagaimana asas ini digunakan sebagai dasar argumen hukum, penerapannya dalam praktik peradilan, serta relevansinya dalam menjamin perlindungan hak asasi setiap orang di hadapan hukum.

Daftar Isi
Mengenal Asas Non-RetroaktifPeran Asas Non-Retroaktif Penerapan Asas Non-Retroaktif Bagi Advokat dalam Membela KlienContoh Penerapan Asas Non-RetroaktifIngin Riset Hukum Lebih Cepat? Gunakan Legal Hero AI oleh HukumkuPlatform Riset Hukum Terlengkap Berbasis AI

Mengenal Asas Non-Retroaktif

Asas non-retroaktif atau yang dikenal juga sebagai asas lex temporis delicti adalah bagian dari prinsip hukum pidana yang menegaskan bahwa suatu aturan pidana tidak dapat berlaku surut. Artinya, seseorang tidak dapat dipidana jika saat perbuatan yang dilakukannya itu belum ada aturan yang menyatakan perbuatan tersebut sebagai tindak pidana.

Di Indonesia, asas non-retroaktif diatur dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP, yang berbunyi:

Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ada.

Peran Asas Non-Retroaktif 

Asas non-retroaktif memiliki peran penting, khususnya di Indonesia sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi keadilan. Beberapa peran utama dari asas ini antara lain:

  1. Melindungi hak terdakwa dari penerapan hukum yang tidak adil
    Asas ini berperan dalam melindungi hak terdakwa agar tidak dikenakan sanksi pidana berdasarkan aturan hukum yang belum berlaku saat perbuatan tersebut dilakukan.
  2. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang
    Dengan adanya asas non-retroaktif, setiap orang memperoleh jaminan dalam kepastian hukum atas rasa aman bahwa dirinya tidak akan dipidana atas perbuatan yang pada saat dilakukan belum diatur sebagai tindak pidana. 
  3. Mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat penegak hukum
    Tanpa asas ini, aparat penegak hukum bisa saja menggunakan aturan yang baru diterapkan untuk menuntut perbuatan yang terjadi sebelumnya, sehingga menimbulkan keadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.
  4. Menjadi landasan kuat dalam pembelaan hukum di persidangan
    Asas non-retroaktif mampu memberikan dasar yang jelas bagi pembela, terutama para advokat, untuk menolak dakwaan yang menggunakan aturan baru terhadap tindakan yang dilakukan sebelum aturan tersebut berlaku sehingga hak terdakwa pun turut terpenuhi.

Penerapan Asas Non-Retroaktif Bagi Advokat dalam Membela Klien

Tidak jarang, advokat harus dihadapkan pada situasi di mana kliennya didakwa berdasarkan aturan hukum yang baru diundangkan setelah perbuatan tersebut dilakukan. Pada kondisi ini, tentunya asas non-retroaktif menjadi landasan yang kuat bagi advokat untuk membela hak-hak kliennya.

Baca Juga

jenis teori keadilan dan penerapannya
Memahami Jenis-jenis Teori Keadilan dan Penerapannya
pilihan karir jurusan hukum
Jurusan Hukum Bisa Jadi Apa? 15 Pilihan Karier untuk Lulusan Hukum
asas audi et alteram partem
Audi et Alteram Partem: Hak Didengar dalam Proses Peradilan

Baca Juga: Advokat Harus Tau! Ini Asas Hukum yang Berlaku Secara Internasional

Dengan merujuk pada asas tersebut, advokat dapat mengajukan keberatan bahwa dakwaan yang dikenakan kepada kliennya tersebut  tidak sah lantaran aturan yang dijadikan dasar tuntutan belum berlaku saat perbuatan itu terjadi.

Contoh Penerapan Asas Non-Retroaktif

Sebagai contoh, seorang klien A bekerja di perusahaan B dan didakwa atas dugaan pembocoran data pelanggan tanpa izin yang ia lakukan pada tahun 2019. Namun, pada saat itu perbuatan klien A belum diatur sebagai tindak pidana. Jaksa kemudian menggunakan Undang-undang Data Pribadi (UU PDP) yang baru diundangkan pada tahun 2022 untuk menuntut klien A.

Dalam rangka membela hak klien A dari ketidakadilan, advokat dapat mengajukan pembelaan dengan menegaskan bahwa penerapan UU PDP tersebut bertentangan dengan asas non-retroaktif yang diatur dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP. Dengan demikian, penggunaan asas non-retroaktif dalam pembelaan tidak hanya memperkuat posisi klien di persidangan, tetapi juga menjaga prinsip keadilan dan kepastian hukum.


Ingin Riset Hukum Lebih Cepat? Gunakan Legal Hero AI oleh Hukumku

Temukan jutaan dokumen hukum putusan pengadilan dan peraturan perundang-undangan dalam satu tempat yang terintegrasi. Percepat riset hukum Anda dengan dukungan kecerdasan buatan, lebih hemat waktu dan lebih efisien!

Platform Riset Hukum Terlengkap Berbasis AI

Hemat waktu, hemat biaya! Pelajari bagaimana Legal Hero AI permudah cara advokat bekerja. Dapatkan akses ke 5 juta dokumen hukum terverifikasi dengan ringkasan cerdas berbasis AI. Langganan Legal Hero mulai dari Rp299.000/bulan!
Coba Sekarang!
Bagikan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
LinkedInFollow
Artikel Terbaru
jenis teori keadilan dan penerapannya
Memahami Jenis-jenis Teori Keadilan dan Penerapannya
Desember 4, 2025
pilihan karir jurusan hukum
Jurusan Hukum Bisa Jadi Apa? 15 Pilihan Karier untuk Lulusan Hukum
Desember 2, 2025
asas audi et alteram partem
Audi et Alteram Partem: Hak Didengar dalam Proses Peradilan
Desember 2, 2025
Tampilkan Lebih

Artikel Terkait

jenis saksi dalam perkara pidana
General

9 Jenis Saksi dalam Perkara Pidana

5 Menit Baca
equality before the law
General

Memahami Makna Equality Before the Law dan Penerapannya

4 Menit Baca
penalaran dalam hukum
General

Jenis-Jenis Penalaran Hukum: Deduktif, Induktif, dan Analogis

4 Menit Baca
asas tidak ada pidana tanpa kesalahan
General

Memahami Asas Tidak Ada Pidana Tanpa Kesalahan

4 Menit Baca

Langganan Artikel Terbaru

Dapatkan informasi seputar hukum terkini langsung dari genggaman Anda.

Alamat:
The Kuningan Place IMO 1&2
Jl. Kuningan Utama Lot 15.
Jakarta Selatan, 12960.

Kontak:
+62 831-8797-0175
hello@hukumku.id

Topik Populer

  • Hukum Keluarga
  • Hukum Ketenagakerjaan
  • Hukum Bisnis
  • Hukum Perusahaan
  • Hukum Agraria

Produk

  • Konsultasi Hukum
  • Legal HeroBaru
  • Toko Hukum
  • Hukumku Bisnis
  • Gabung Jadi Mitra

Punya masalah hukum?

Ceritakan permasalahan hukum Anda bersama kami.
Hubungi Kami

Hukumku adalah platform konsultasi hukum online terpercaya yang menghubungkan pengguna dengan mitra advokat profesional di seluruh Indonesia. Dapatkan solusi hukum cepat dan praktis, mulai dari konsultasi via chat, pembuatan dokumen, hingga pendampingan sengketa untuk individu maupun bisnis.

© 2025 PT. Teknologi Legal Bersama

  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan

Hukumku adalah platform konsultasi hukum online terpercaya yang menghubungkan pengguna dengan mitra advokat profesional di seluruh Indonesia. Dapatkan solusi hukum cepat dan praktis, mulai dari konsultasi via chat, pembuatan dokumen, hingga pendampingan sengketa untuk individu maupun bisnis.

© 2025 PT. Teknologi Legal Bersama

  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
hukumku

Hukumku

Tim Hukumku

Hukumku

Halo, Ceritakan kebutuhan hukum Anda bersama kami.

Powered by Elementor

Chat Sekarang
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?