ESG kini menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai kinerja dan reputasi perusahaan. Konsep ini tidak hanya membahas soal keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mencakup tanggung jawab sosial serta tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan ESG yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan investor, mitra bisnis, dan publik.
Di Indonesia, konsep ini awalnya dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Seiring perkembangan zaman, konsep tersebut berkembang menjadi lebih luas dengan hadirnya Environmental, Social, and Governance (ESG), yang kemudian diatur lebih lanjut dalam ketentuan hukum ESG di Indonesia, termasuk POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan dan SEOJK No. 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Keberlanjutan.
Lebih lanjut, artikel ini akan membahas pengertian, contoh penerapan, dan manfaat ESG bagi perusahaan.
Apa itu ESG?
ESG adalah pendekatan bisnis yang mengintegrasikan tiga aspek utama dalam operasional perusahaan:
- Environmental (Lingkungan): Mengelola dan meminimalkan dampak perusahaan terhadap lingkungan, seperti pengurangan emisi, pengelolaan limbah, dan penggunaan energi terbarukan.
- Social (Sosial): Menjaga hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, dan komunitas, termasuk memastikan kesejahteraan pekerja, kesetaraan, serta menjalankan tanggung jawab sosial.
- Governance (Tata Kelola): Menerapkan tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Secara keseluruhan, ESG mendorong perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan, transparan, dan patuh hukum demi menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan maupun pemangku kepentingan.
Di Indonesia, penerapannya menjadi kewajiban berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kerangka keuangan berkelanjutan. Perusahaan publik dan lembaga jasa keuangan diwajibkan melaporkan kinerja ESG sebagai bentuk transparansi dan kepatuhan. Langkah ini tidak hanya memperkuat reputasi perusahaan, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar nasional dan internasional.
Contoh Penerapan di Perusahaan
Penerapan mekanisme ini tidak hanya sebatas komitmen di atas kertas, tetapi perlu diwujudkan melalui langkah nyata, antara lain:
- Mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya atau tenaga angin.
- Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui program pelatihan keterampilan, pemberian jaminan kesehatan, serta penerapan standar keselamatan kerja yang tinggi.
- Memastikan kepatuhan hukum dan etika dengan melakukan audit internal secara berkala dan memperkuat mekanisme pengawasan internal.
- Meningkatkan transparansi melalui publikasi sustainability report yang sesuai dengan format dan pedoman Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, tren investasi global kini juga mengarah pada sektor yang berkelanjutan, seperti pengembangan energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan kendaraan listrik. Perubahan ini menunjukkan bahwa penerapan ESG bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi juga strategi bisnis untuk menarik investor, memperluas pasar, dan memperkuat daya saing perusahaan.
Manfaat untuk Bisnis
Menerapkan prinsip ESG memberikan berbagai keuntungan strategis bagi perusahaan, antara lain:
- Menarik minat investor global yang semakin memprioritaskan keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
- Mengurangi risiko hukum dan kerusakan reputasi, yang pada akhirnya dapat mencegah kerugian finansial.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dan kepuasan karyawan melalui praktik bisnis yang etis, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan.
- Mempermudah pemenuhan regulasi yang semakin ketat terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola.
- Membuka akses ke sumber pendanaan yang lebih luas, termasuk dari bank dan lembaga keuangan yang memiliki kebijakan pembiayaan berkelanjutan.
Selain itu, penerapan ESG juga dapat meningkatkan efisiensi operasional, misalnya dengan menghemat energi dan sumber daya, serta membantu perusahaan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan tren pasar dan tuntutan konsumen. Kombinasi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga berpotensi mendorong profitabilitas jangka panjang.
Menjalankan ESG dengan Tepat
ESG mendorong perusahaan untuk bergerak dari sekadar mengejar laba menjadi lebih memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Prinsip ini memastikan keberhasilan bisnis diukur tidak hanya dari profit, tetapi juga dari dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan.
Dengan pendampingan jasa hukum ESG dan konsultan kepatuhan OJK, perusahaan dapat memastikan implementasi ESG yang sesuai regulasi sekaligus memaksimalkan manfaat bisnis jangka panjang.
Bersama Hukumku, wujudkan penerapan ESG yang patuh hukum, efektif, dan berdampak nyata bagi keberlanjutan bisnis Anda.
Saatnya melangkah lebih maju, hubungi kami hari ini dan jadikan ESG sebagai keunggulan kompetitif perusahaan Anda!
