Banyak orang beranggapan bahwa lulusan fakultas hukum hanya bisa menjadi pengacara atau bekerja di pengadilan. Padahal, di era yang semakin kompleks dan digital ini, lulusan hukum justru dibutuhkan di berbagai sektor dari dunia usaha, pemerintahan, hingga industri teknologi.
Artikel ini akan membahas 15 pilihan karier potensial bagi lulusan hukum, baik yang bersifat konvensional maupun jalur non-tradisional yang semakin relevan di masa kini.
Pilihan Karier untuk Lulusan Hukum
Advokat / Pengacara
Ini adalah pilihan paling populer. Seorang advokat memberikan jasa hukum, membela klien di pengadilan, atau menangani konsultasi hukum secara perdata maupun pidana. Untuk menjadi advokat, wajib mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), lulus Ujian Advokat, dan disumpah oleh pengadilan tinggi (UU No. 18 Tahun 2003).
Jaksa
Jaksa merupakan penegak hukum yang berwenang menuntut pelaku tindak pidana di pengadilan. Profesi ini berada di bawah Kejaksaan RI, dan rekrutmennya melalui jalur CPNS. Seorang jaksa harus memiliki integritas tinggi serta kemampuan analisis yuridis yang tajam (UU No. 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan).
Hakim
Hakim adalah pihak yang memutus perkara di pengadilan. Profesi ini dapat ditempuh lewat jalur Calon Hakim di Mahkamah Agung. Profesi ini menuntut objektivitas tinggi, pemahaman etika hukum, dan pengalaman praktik yang matang.
Panitera atau ASN Pengadilan
Bagi yang tertarik dengan sistem hukum tapi enggan bersidang, karier di lembaga peradilan sebagai panitera, staf administrasi hukum, atau analis perkara bisa jadi pilihan.
Penyidik Polri / PPNS
Lulusan hukum juga dapat menjadi penyidik di unit reserse Polri melalui jalur SIPSS atau bekerja sebagai PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) di instansi seperti Kemenkumham, KKP, dan Kemenhub.
Notaris
Notaris membuat akta autentik seperti perjanjian jual beli, pendirian PT, wasiat, dan lainnya. Untuk menjadi notaris, Anda harus menyelesaikan S2 Kenotariatan dan memenuhi syarat sesuai UU Jabatan Notaris (UU No. 2 Tahun 2014).
PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah)
PPAT adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta-akta otentik terkait pertanahan, seperti jual beli dan hibah tanah. Profesi ini mensyaratkan sertifikasi khusus dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
In-house Legal
In-house legal bekerja di dalam perusahaan untuk menangani kontrak, perizinan, pengelolaan risiko hukum, dan hubungan dengan pihak eksternal seperti regulator atau kantor hukum. Cocok untuk lulusan hukum yang ingin fokus di sektor bisnis.
Baca Juga: Peran In-House Counsel dalam Menjaga Bisnis Tetap Legal
Legal Compliance Officer
Profesi ini mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan industri. Banyak dibutuhkan di sektor perbankan, asuransi, fintech, dan industri yang diatur ketat oleh otoritas.
Legal Auditor / Konsultan Hukum
Tugasnya melakukan audit terhadap struktur hukum perusahaan, merger & akuisisi, atau restrukturisasi. Profesi ini biasa bekerja di firma hukum atau sebagai konsultan independen.
Arbiter / Mediator
Profesi ini terlibat dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan (non-litigasi). Arbiter terdaftar di lembaga seperti BANI, dan mediatori hukum banyak dibutuhkan dalam sengketa bisnis atau keluarga.
Baca Juga: Ini Keunggulan Arbitrase Dibanding Pengadilan dalam Menyelesaikan Sengketa Bisnis
Kurator dan Pengurus Kepailitan
Profesi ini menangani perusahaan atau individu yang bangkrut. Harus mengikuti ujian pengurus & kurator berdasarkan UU Kepailitan dan PKPU. Profesi ini menjadi sorotan dalam dunia bisnis dan pengadilan niaga.
Legal Risk Analyst
Menganalisis risiko hukum dari keputusan bisnis, merger, joint venture, atau akuisisi. Cocok untuk lulusan hukum yang senang dengan data, riset, dan strategi.
Perancang Peraturan
Bertugas menyusun peraturan perundang-undangan, baik di DPR, kementerian, maupun pemda. Harus menguasai teknik perundang-undangan dan logika hukum sistematis.
Akademisi / Dosen Hukum
Menjadi dosen atau peneliti hukum adalah jalur karier penuh makna. Syaratnya lanjut ke jenjang S2 dan S3. Cocok untuk yang menyukai riset dan ingin membentuk generasi hukum berikutnya.
Kesimpulan
Jurusan hukum bukan jalur satu arah. Dengan pemahaman regulasi, kemampuan menulis, berpikir kritis, dan ketertarikan pada isu sosial dan ekonomi, lulusan hukum bisa berkarier di banyak sektor. Jangan takut menjelajahi lintas disiplin bahkan teknologi dan bisnis pun kini membutuhkan profesional hukum.
