top of page
Gambar penulisHukumkuAdminMA

Peran Penting Legal Audit untuk Kepentingan Hukum Perusahaan


Pelajari tentang legal audit, termasuk definisi, pentingnya untuk perusahaan, dan tahapan melakukan legal audit dalam panduan artikel ini.

Legal audit dikenal juga dengan istilah lain sebagai “audit hukum”. Tahap-tahap melakukan legal audit bisa dijalankan terhadap subjek hukum tertentu, misal perusahaan berbadan hukum. Hal ini termasuk sebagai peran penting legal audit untuk kepentingan hukum perusahaan.


Lalu, apa itu legal audit? Artikel ini membahas definisi, contoh kasus legal audit perusahaan, peran penting dan mengapa dibutuhkan legal audit untuk perusahaan, serta bagaimana tahap-tahap melakukan legal audit.


Apa Itu Legal Audit?


Legal audit adalah proses pembuatan opini legal terhadap subjek hukum tertentu. Dikutip dari Doktoral Ilmu Syariah UIN Sunan Kalijaga, hasil pembuatan legal audit bisa berwujud catatan, pendapat, dan opini tertentu.


Semua catatan dan opini yang berhasil didata bisa dipakai sebagai landasan hukum legal atau legal opinion. Dalam konteks hukum perusahaan misalnya, digunakan untuk memberi nasihat hukum dan penyelesaian hukum bagi perusahaan terkait.


Contoh legal audit dapat kita pantau dari perusahaan yang dicek sebelum melakukan penjualan perusahaan. Adapun contoh kasus legal audit perusahaan bisa terjadi ketika ada perkara terkait keuangan di perusahaan tersebut.

 

Mengapa Dibutuhkan Legal Audit untuk Perusahaan?


Salah satu manfaat legal audit adalah membantu menyelesaikan berbagai perkara hukum, mulai dari kasus pidana hingga perdata. Bukan hanya itu, legal audit ini juga dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengurus berbagai hal berikut.


1. Mengidentifikasi Resiko Hukum


Nurul Hanun dalam tesisnya (2008) menjabarkan resiko hukum mencakup kelemahan yuridis, kesalahan dalam kontrak, perubahan hukum, dan kegagalan dokumentasi. Identifikasi melalui legal audit perusahaan dilakukan untuk menyempurnakannya.


2. Memastikan Kepatuhan Terhadap Peraturan


Tingkat kepatuhan hukum perusahaan dapat dianalisis lewat prosedur legal audit. Hasilnya dikelompokkan menjadi Tingkat Kepatuhan Hukum Tertinggi, Tingkat Kepatuhan Tinggi, dan Tingkat Kepatuhan Hukum Terendah.


3. Mencegah Potensi Litigasi


Dua poin pertama mempunyai keterkaitan, identifikasi risiko hukum mencari kelemahan perusahaan dan kepatuhan menyuguhkan penilaian terhadap perusahaan. Berbagai masalah hukum (litigasi) yang berjalan bisa dicegah ketika perusahaan kuat dalam kepatuhan hukum dan jauh dari resiko-resiko hukum.


4. Persiapan untuk Due Diligence


Due diligence dilakukan untuk memantau perusahaan yang ingin dilibatkan dalam bisnis tertentu. Legal audit dijalankan calon perusahaan yang ingin bergabung untuk ditinjau statusnya.


5. Meningkatkan Reputasi Perusahaan


Legal audit juga penting bagi perusahaan karena bisa menunjukkan status perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil audit hukum yang baik, begitu pula sejumlah aspek perusahaan yang sudah sempurna, reputasi perusahaan bisa naik.


Bagaimana Tahap-Tahap Melakukan Legal Audit?


Ada sejumlah langkah tertentu yang harus dilakukan dalam menjalankan kegiatan legal audit. Berikut bagaimana tahap-tahap melakukan legal audit.


1. Membuat Rencana Legal Audit


Perencanaan legal audit didasarkan pada tujuan, ruang lingkup audit, materi untuk menguji kepatuhan, pembagian tugas, dan jadwal kerja. Tahapan ini secara spesifik dijelaskan melalui langkah-langkah legal audit berikutnya.


2. Merumuskan Ruang Lingkup Pekerjaan


Pada tahapan ini, pelaksana legal audit akan menentukan ruang lingkup pekerjaan berdasarkan permintaan. Selain itu, mengikuti juga kesepakatan yang sudah ditentukan melalui surat penugasan audit hukumnya.


3. Mengambil Peraturan Perundang-Undangan


Penanganan berbagai perkara membutuhkan peraturan-peraturan tertentu. Oleh sebab itu, orang yang menjalankan legal audit bisa mengambil berbagai kebijakan di peraturan perundang-undangan untuk bahan penilaian.


4. Menentukan Materi


Berhubungan dengan poin sebelumnya, materi yang ditentukan bisa berupa dokumen dan sejumlah hal yang dianalisis. Materi ini dipakai untuk menguji kepatuhan sesuai peraturan yang berlaku. 


5. Membuat Tim Legal Audit


Legal audit tidak bekerja sendirian, melainkan berjalan secara kelompok atau tim untuk menganalisis status tertentu perusahaan. Bukan hanya membuat tim, pembagian tugas setiap anggota pun dilakukan di sini.


6. Memilih Jadwal Pelaksanaan dan Menentukan Anggaran


Pelaksanaan legal audit di sebuah perusahaan tentu memerlukan waktu yang panjang, begitu juga anggaran yang membutuhkan banyak pengeluaran. Hal ini menyesuaikan dengan kesepakatan pihak legal audit dengan perusahaan.


7. Membuat Hasil Laporan Legal Audit


Seandainya tahapan-tahapan di atas sudah dijalankan, tim legal audit akan melakukan prosedurnya. Hasil laporan itu akan ditulis melalui kertas kerja, mulai dari pendahuluan, tujuan, identitas yang diaudit, asumsi, ringkasan, hasil, sampai penutup.


Kesimpulan


Legal audit adalah proses untuk mendapatkan catatan maupun opini legal yang nantinya dipakai untuk kepentingan hukum perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan untuk beberapa aspek lain.


Di antaranya untuk mengidentifikasi resiko hukum, memastikan kepatuhan hukum, mencegah potensi litigasi, persiapan due diligence, dan meningkatkan reputasi perusahaan.


Adapun tahap-tahap audit legal dimulai dari pembuatan kerangka perencanaan, ruang lingkup, mengambil UU yang berlaku, materi, dan membuat tim. Kemudian, menentukan jadwal, anggaran, serta melaporkan hasil audit legalnya.





Comments


bottom of page