top of page
Gambar penulisHukumkuAdminMA

Chatting Mesra dengan Istri Orang, Apakah Bisa Dipidanakan?


Pelajari tentang sanksi hukum yang dikenakan bagi mereka yang melakukan chatting mesra dengan istri atau suami orang, serta apakah chat mesra bisa dijadikan bukti perselingkuhan

Kasus perselingkuhan rasanya sudah bukan menjadi hal baru lagi. Kian hari, isu perselingkuhan terus saja memanas. Bahkan, di tengah kemajuan teknologi seperti saat ini, perselingkuhan pun semakin marak terjadi, salah satunya adalah perselingkuhan berupa chatting mesra dengan istri orang atau suami orang. 


Satu pertanyaan pun muncul, apakah chatting mesra dengan istri orang bisa dipidanakan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan lengkap tentang pasal yang mengatur tentang perselingkuhan dan sanksi hukumnya berikut ini. 


Apakah Chat Mesra Bisa Jadi Bukti Perselingkuhan?


Perselingkuhan bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan cara apa saja. Salah satu bentuk perselingkuhan yang banyak dilakukan oleh oknum-oknum adalah chat. Platform yang menyediakan fitur chat saat ini sangat beragam. Oleh karena itu, chat menjadi cara menghubungi kekasih gelap yang mudah digunakan. 


Kemudahan dan keberagaman akses terhadap fitur chat membuat banyak pasangan memergoki pasangan selingkuh dengan bukti chat mesra dengan selingkuhan. Namun, apakah chat mesta bisa menjadi bukti perselingkuhan yang kuat? Jawabannya adalah iya. 


Chat mesra bisa menjadi bukti perselingkuhan tergantung pada konteks dan isi teksnya. Jika isi chat menunjukkan komunikasi romantis, seksual, atau emosional yang berlebihan dengan seseorang selain pasangan, ini bisa dianggap sebagai bukti perselingkuhan. Selain itu, frekuensi atau intensitas chatting yang sering dan berkelanjutan dengan nada mesra dapat memperkuat dugaan perselingkuhan.


Namun, penting untuk diingat bahwa definisi perselingkuhan bisa bervariasi antara pasangan. Beberapa orang mungkin menganggap chat mesra sebagai pelanggaran, sementara yang lain mungkin tidak. Oleh karena itu, komunikasi terbuka dan jujur antara pasangan sangat penting untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan.


Pasal yang Mengatur Chatting Mesra dengan Istri atau Suami Orang


Di Indonesia, tidak ada pasal hukum yang secara khusus mengatur mengenai chatting mesra dengan istri atau suami orang lain. Namun, tindakan tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa ketentuan hukum yang lebih umum, terutama jika menyebabkan kerugian atau masalah dalam rumah tangga seseorang.


Jika chatting mesra mengarah pada tindakan zina seperti adanya hubungan fisik atau seksual, pasal yang bisa diterapkan adalah pasal 411 KUHP yang berbunyi: 


Setiap Orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami atau istrinya, dipidana karena perzinaan, dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II.


Tentunya, tindakan zina tersebut hanya bisa dilaporkan oleh pihak yang merasa dirugikan, yaitu suami atau istri lagi orang yang terikat perkawinan atau orang Tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat perkawinan.


Selain pasal perzinahan, jika chat mesra tersebut  menyebabkan kerugian psikologis atau emosional terhadap pasangan sah, maka bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini diatur dalam pasal 7 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang berbunyi: 


Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang.


Serta pasal 45 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang berbunyi: 


Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).


Apa Sanksi Hukum Chatting Mesra dengan Istri atau Suami Orang?


Tindakan chatting mesra dengan istri atau suami orang lain dapat menimbulkan konsekuensi hukum di Indonesia, meskipun tidak ada pasal yang secara khusus mengatur perbuatan ini. Namun, beberapa ketentuan umum dalam undang-undang dapat diterapkan jika tindakan tersebut menyebabkan kerugian atau masalah tertentu. Berikut adalah beberapa sanksi hukum yang mungkin dikenakan:


  1. Tindakan Pidana, seperti yang tertera dalam pasal 411 KUHP jika chat mesra mengandung unsur perzinaan, maka pelaku akan mendapatkan hukuman pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II. 

  2. Denda, seperti yang tertera dalam pasal 45 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga bahwa setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).


Prosedur Melaporkan Chatting Mesra sebagai Bukti Perselingkuhan


Melaporkan chatting mesra sebagai bukti perselingkuhan memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa laporan diterima dan ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Berikut adalah prosedur yang dapat diikuti:


  1. Simpan semua bukti chatting mesra, termasuk tangkapan layar (screenshot) dan rekaman percakapan. Pastikan bukti tersebut mencakup tanggal, waktu, dan isi percakapan yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak pantas.

  2. Sebelum melaporkan, konsultasikan dengan pengacara untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat. Pengacara dapat membantu menilai kekuatan bukti dan memberikan panduan mengenai langkah-langkah selanjutnya.

  3. Kunjungi kantor polisi terdekat untuk membuat laporan. Bawa semua bukti yang telah dikumpulkan.

  4. Saat memberikan keterangan, jelaskan dengan detail tentang hubungan Anda dengan pasangan, dampak dari tindakan chatting mesra tersebut, dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan Anda.

  5. Setelah laporan dibuat, polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ini bisa termasuk memanggil saksi-saksi, mengonfirmasi bukti, dan memanggil pihak yang dituduh untuk dimintai keterangan. Polisi juga akan menentukan apakah ada unsur pidana dalam kasus tersebut berdasarkan bukti yang ada.

  6. Jika ditemukan cukup bukti, kasus dapat dilanjutkan ke proses hukum lebih lanjut, yang mungkin termasuk pengadilan.

  7. Dalam beberapa kasus, mediasi atau penyelesaian di luar pengadilan dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan masalah secara damai, terutama jika kedua belah pihak setuju.



Konsultasikan Masalah Hukum Anda dengan Hukumku


Jika Anda menghadapi masalah perselingkuhan, termasuk chatting mesra dengan selingkuhan, Anda bisa coba mengkonsultasikan masalah tersebut dengan ahli hukum atau pengacara profesional. Tentunya hal tersebut bisa Anda lakukan dengan mudah melalui Hukumku. 


Hukumku menyediakan platform untuk konsultasi hukum secara online dengan pengacara profesional. Anda dapat berkonsultasi dengan pengacara melalui fitur chat yang disediakan kapan saja dan dimana saja. Sampaikan masalah Anda dengan jelas dan sertakan bukti yang telah dikumpulkan. Pengacara di Hukumku akan memberikan nasihat hukum yang tepat dan membantu Anda memahami langkah-langkah hukum yang bisa diambil untuk menangani kasus perselingkuhan tersebut.


Comments


bottom of page