• Artikel
  • Topik Hukum
    • Perusahaan & Bisnis
    • Pertanahan & Properti
    • Keluarga
    • HAKI
    • Pidana
    • Perdata
  • Tentang Kami
Membaca Penggabungan Hak Atas Tanah: Penjelasan dan Implikasinya bagi Pengembang Properti
Konsultasi
Font ResizerAa
  • Bisnis
  • Perusahaan
  • Keluarga
  • Pidana
  • Perdata
  • Pertanahan
Search
  • Blog
  • Tentang Kami
  • Kontak
Ikuti Kami
  • Konsultasi Hukum
  • Legal HeroBaru
  • Toko Hukum
  • Hukumku Bisnis
  • Gabung Jadi Mitra
Copyright © 2025 PT. Teknologi Legal Bersama
General

Penggabungan Hak Atas Tanah: Penjelasan dan Implikasinya bagi Pengembang Properti

By Devi Yuliana, S.H.
Terakhir Diperbarui September 26, 2025
4 Menit Baca
penggabungan hak atas tanah
Bagikan

Penggabungan hak atas tanah merupakan salah satu upaya hukum dalam rangka menyatukan dua atau lebih bidang tanah yang berada dalam satu kesatuan hak dan kepemilikan. Proses ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan tanah.

Artikel ini akan membahas aspek hukum penggabungan hak atas tanah, syarat, prosedur serta dasar hukum yang mengaturnya.

Daftar Isi
Penggabungan Hak atas TanahAspek Hukum Kepemilikan Hak Atas Tanah oleh Badan UsahaMitigasi Risiko dalam Proses Pengadaan Tanah, Upaya Preventif Menghindari Sengketa HukumPunya Permasalahan Hukum?

Penggabungan Hak atas Tanah

Penggabungan hak atas tanah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang menyebutkan bahwa bidang tanah yang digabung harus memiliki:

  • pemilik yang sama
  • jenis hak yang sama
  • sisa masa berlaku yang seragam 

Aspek Hukum Kepemilikan Hak Atas Tanah oleh Badan Usaha

Pengaturan mengenai jenis-jenis hak atas tanah di Indonesia secara normatif diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Dalam ketentuan tersebut ditegaskan bahwa tidak semua subjek hukum memiliki kapasitas hukum yang sama dalam memperoleh hak atas tanah tertentu.

Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai subjek hukum perseorangan memiliki kewenangan untuk memperoleh dan memiliki Hak Milik (SHM) atas tanah. Namun, badan hukum, termasuk Perseroan Terbatas (PT), tidak diberikan kewenangan hukum untuk memiliki tanah dengan status Hak Milik.

Sebagai gantinya, badan usaha seperti PT hanya dapat diberikan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Pakai, yang merupakan hak-hak atas tanah dengan jangka waktu tertentu dan tunduk pada ketentuan yang lebih ketat dalam hal peruntukan dan penggunaannya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk menjaga struktur kepemilikan tanah nasional, serta menjamin penggunaan tanah sesuai dengan kepentingan umum dan kebijakan agraria nasional.

Baca Juga

regulasi girik
Perubahan Regulasi Girik: Dampak Hukum dan Strategi Penanganan Kasus bagi Advokat
pindah warga negara bagaimana status hak tanah milik
Pindah Warga Negara, Bagaimana Status Tanah Hak Milik?
hukum menjual tanah wakaf
Bagaimana Hukum Menjual Tanah Wakaf? Ini Penjelasannya

Mitigasi Risiko dalam Proses Pengadaan Tanah, Upaya Preventif Menghindari Sengketa Hukum

1. Kepatuhan terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku

Langkah pertama yang harus dikedepankan adalah penegakan prinsip legal compliance. Pengadaan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk namun tidak terbatas pada:

  • Tata cara perizinan pengadaan tanah;
  • Ketentuan pemberian ganti kerugian;
  • Prosedur formil lainnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum beserta peraturan pelaksananya.

Kepatuhan terhadap kerangka hukum ini merupakan pondasi penting untuk memitigasi risiko litigasi dan memperkuat posisi hukum pelaksana proyek.

2. Dokumentasi yang Komprehensif dan Terverifikasi

Seluruh tahapan pengadaan tanah harus didukung oleh dokumen administratif dan legal yang lengkap, sah, dan terdokumentasi secara rapi. Dokumentasi ini mencakup:

  • Bukti kepemilikan dan status hukum tanah;
  • Hasil penilaian nilai tanah oleh appraisal independen;
  • Akta perjanjian jual beli atau pelepasan hak;
  • Bukti pembayaran kompensasi/ganti rugi;
  • Pernyataan bebas sengketa dari pemilik tanah.

Dokumen-dokumen tersebut tidak hanya berfungsi sebagai bukti hukum, tetapi juga sebagai alat kontrol untuk mengantisipasi klaim sepihak atau sengketa di kemudian hari.

3. Pendekatan Sosial dan Partisipatif

Di samping pendekatan legal-formal, pendekatan berbasis musyawarah dan kekeluargaan juga perlu diintegrasikan dalam proses pengadaan tanah. Strategi ini meliputi:

  • Komunikasi yang terbuka dan transparan dengan para pemilik tanah;
  • Penyampaian informasi proyek secara jelas;
  • Pelibatan masyarakat terdampak dalam proses konsultasi publik.

Pendekatan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan, mengurangi resistensi, serta menciptakan solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.


Punya Permasalahan Hukum?

Hukumku sebagai platform legal-tech ternama di Indonesia, memberikan layanan konsultasi hukum secara online. Didukung dengan ratusan mitra advokat profesional, Anda bisa mendapatkan jawaban hukum dengan tepat dan terarah. Gunakan Hukumku sekarang, mulai konsultasi dengan pengacara sengketa tanah mulai dari Rp100.00/30 menit.

TAGGED:Hukum Agraria
Bagikan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link
ByDevi Yuliana, S.H.
Follow:
Memiliki latar belakang Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia dengan fokus pada hukum ekonomi dan bisnis. Berpengalaman melakukan analisis kasus hukum sejak kuliah, termasuk penyusunan artikel berbasis penelitian akademis.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
LinkedInFollow
Artikel Terbaru
Asas lex favor reo
Asas Lex Favor Reo: Ketika Hukum Harus Menguntungkan Terdakwa
November 5, 2025
Putusan-MK-No.-83-PUU-XXII-2024
Memahami Putusan MK No. 83/PUU-XXII/2024 dan Dampaknya terhadap Sektor Asuransi
November 5, 2025
asas dalam hukum jaminan
Mengupas 5 Asas Utama dalam Hukum Jaminan Indonesia
November 5, 2025
Tampilkan Lebih

Artikel Terkait

cara urus roya sertifikat tanah
General

Cara Urus Roya Sertifikat Tanah Beserta Syarat dan Prosedurnya

3 Menit Baca
aturan izin usaha jasa konstruksi
General

Jangan Salah! Ini Aturan Terbaru Tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi

4 Menit Baca
pengacara sengketa tanah
General

Peran Pengacara dalam Menangani Kasus Sengketa Tanah & Estimasi Biaya

4 Menit Baca
Prosedur Hukum dalam Penyelesaian Sengketa Tanah dan Langkah Pencegahannya
General

Prosedur Hukum dalam Penyelesaian Sengketa Tanah dan Langkah Pencegahannya

7 Menit Baca

Langganan Artikel Terbaru

Dapatkan informasi seputar hukum terkini langsung dari genggaman Anda.

Alamat:
The Kuningan Place IMO 1&2
Jl. Kuningan Utama Lot 15.
Jakarta Selatan, 12960.

Kontak:
+62 831-8797-0175
hello@hukumku.id

Topik Populer

  • Hukum Keluarga
  • Hukum Ketenagakerjaan
  • Hukum Bisnis
  • Hukum Perusahaan
  • Hukum Agraria

Produk

  • Konsultasi Hukum
  • Legal HeroBaru
  • Toko Hukum
  • Hukumku Bisnis
  • Gabung Jadi Mitra

Punya masalah hukum?

Ceritakan permasalahan hukum Anda bersama kami.
Hubungi Kami

Hukumku adalah platform konsultasi hukum online terpercaya yang menghubungkan pengguna dengan mitra advokat profesional di seluruh Indonesia. Dapatkan solusi hukum cepat dan praktis, mulai dari konsultasi via chat, pembuatan dokumen, hingga pendampingan sengketa untuk individu maupun bisnis.

© 2025 PT. Teknologi Legal Bersama

  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan

Hukumku adalah platform konsultasi hukum online terpercaya yang menghubungkan pengguna dengan mitra advokat profesional di seluruh Indonesia. Dapatkan solusi hukum cepat dan praktis, mulai dari konsultasi via chat, pembuatan dokumen, hingga pendampingan sengketa untuk individu maupun bisnis.

© 2025 PT. Teknologi Legal Bersama

  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
hukumku

Hukumku

Tim Hukumku

Hukumku

Halo, Ceritakan kebutuhan hukum Anda bersama kami.

Powered by Elementor

Chat Sekarang
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?